Penulis: Ficky
Narasione.com, Minut- Jepang merupakan Negara yang dikenal disiplin dan paling menghargai waktu. Buktinya ada pribahasa yang menjadi pegangan hidup penduduk yang mempercayai keberadaan 天照, Amaterasu-ōmikami (Dewi Matahari). Pribahasa tersebut ialah 時は金なり Toki Wa Okane Nari (Waktu Adalah Uang).
Pedoman hidup orang jepang terkait disipilin waktu, dan cinta akan pekerjaan ternyata membawa penduduk “Negeri Matahari” kini diambang tren penurunan populasi.
Hal ini terjadi karena dampak adanya, banyak orang dewasa di jepang yang tidak ingin menikah atau membentuk sebuah keluarga yang didalamnya memliki anak.
Akibatnya setiap tahun populasi Jepang menyusut dan berdampak bagi perekonomian Jepang.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji belum lama ini, memaparkan bahwa populasi Jepang menyusut setiap tahunnya sehingga berdampak bagi perekonomian Jepang.
“Populasi Jepang menyusut lebih dari 500 ribu setiap tahunnya. Untuk itu Jepang membutuhkan tenaga kerja yang dapat membantu perekonomiannya,” ujar Kenji.
Berbagi Negara pun saat ini, mempersiapkan tenaga kerja yang mumpuni guna dapat dipekerjakan di Jepang.
Hal ini juga dilakukan Kabupaten Minahasa Utara dalam merespon kebutuhan tenaga kerja di Jepang.
Bupati Minahasa Utara Joune Ganda saat dikonfirmasi Narasione.com mengatakan jika, saat ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Minahasa Utara sedang mempersiapkan pengiriman tenaga kerja yang berasal dari Minahasa Utara untuk bisa bekerja di Jepang.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan, baik pelatihan kerjasama dengan pihak Jepang untuk bisa mengirimkan tenaga kerja yang trampil dan berkualitas,” kata Bupati Joune sembari menambahkan bahwa pekerja yang nantinya dikirim ke Jepang, melalui proses pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Sementara Itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Minahasa Utara Edwin W Ombuh, S.Sos, MSi mengatakan, Disnaker Minut saat ini sedang mengusulkan Dana untuk Calon Pekerja MIgrasi (CPMI) Bantuan Tenaga Kerja Tahun 2024.
“Dengan adanya program CPMI, diharapkan dapat mengurangi angka penganguran di Kabupaten Minahasa Utara juga dapat menambah Devisa Negara lewat pekerja migran,” jelas Ombuh, Kamis (12/10).
“Kami berharap partisipasi dari LPK yang mempunyai jalur resmi dan bekerja sama dengan Pemkab Minut untuk memberikan pelatihan sebaik mungkin dan tata cara bekerja di Negara Tujuan, yang benar” tambah Ombuh.