Respon Cepat Pemkab Minut Tanggulangi Bencana Hidrometeorologi, Ini Pesan Bupati Joune Ganda

Minahasa Utara61 Dilihat

Penulis: Ficky

Narasionene.com, Minut- Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (7/4) diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang. Cuaca buruk yang melanda daerah ini menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor serta pohon tumbang.

Berdasarkan data yang berhasil dirangkum media ini, tercatat 4 kecamatan mengalami  bencana alam, yakni Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan Likupang Barat, Kecamatan Likupang Selatan, dan Kecamatan Wori.

Berikut peristiwa dan nama Desa yang terdampak.

– BANJIR

1.  Kecamatan Likupang Timur (7 Desa)

(1) Desa Rinondoran

(2) Desa Maen

(3) Desa Likupang Satu

(4) Desa Winuri

(5) Desa Kampung Ambong

(6) Desa Sarawet

(7) Desa Pinenek

2. Kececamatan Likupang Barat (2 Desa)

(1) Desa Maliambao

(2) Desa Termal

3.  Kecamatan Likupang Selatan (2 Desa)

(1) Desa Paslaten

(2) Desa Desa Batu

4.  Kecamatan Wori (6 Desa)

(1) Desa Bulo

(2) Desa Pontoh

(3) Desa Talawaan Atas

(4) Desa Lansa

(5) Desa Talawaan Bantik

(6) Desa Tiwoho

– TANAH LONGSOR

1.  Kecamatan Likupang Timur (2 Desa)

(1) Desa Kokoleh Dua  (3 titik)

(2) Desa Marinsow

2.  Kecamatan Likupang Selatan (1 Desa)

(1) Desa Kaweruan

3.  Kecamatan Likupang Barat (1 Desa)

(1) Desa Munte

– POHON TUMBANG1

.  Kecamatan Likupang Selatan (3 Desa)

(1) Desa Kaweruan

(2) Desa Paslaten

(3) Desa Batu. 

Sementara Itu Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, mengimbau terkait mengantisipasi potensi bencana Hidrometeorologi (Banjir, Angin kencang, tanah longsor, angin puting beliung dll)

“Penanggulangan bencana adalah tangung jawab bersama, maka bantuan dan kerjasamanya mulai dari jaga, desa/kelurahan, kecamatan, perangkat daerah, semua stakeholder untuk mengambil peran dan tanggung jawab,” kata Bupati.

Lebih lanjut, jika terjadi bencana masyarakat dapat segera menghubungi Call Center 112 (bebas biaya/gratis). Koordinasi dengan pihak terkait (TNI, POLRI, SAR, BMKG, PMI, RAPI, Relawan, dll) dalam kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana;

“Kenali perubahan cuaca dan kondisi alam lingkungan di sekitar, guna mengurangi dampak yang ditimbulkan bila terjadi bencana alam secara tiba- tiba. Bagi warga masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan pinggiran pantai agar supaya tetap siaga/waspada,” terangnya.

Lebih lanjut, bagi para nelayan agar lebih memperhatikan keadaan cuaca dan untuk sementara waktu tidak melaut serta memperhatikan tinggi gelombang.Bagi para petani yang melakukan aktifitas di kebun/ladang/sawah saat hujan untuk segera pulang agar terhindar dari petir dan angin kencang.

“Kepada masyarakat yang bermukim di daerah lereng/tebing, agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor. Melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran drainase, memangkas ranting serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan membuang sampah pada tempatnya,” terangnya.

Selain itu, Bupati juga mengingatkan, jika terjadi angin kencang segera matikan aliran listrik (melepas barang-barang elektronik dari colokan), hindari berteduh dibawah pohon, dan bangunan yang berpotensi roboh;

“Berhati-hati dalam berkendara, karena curah hujan sangat tinggi mengaburkan pandangan dan jalanan licin. Mari bersama kenali ancamannya, antisipasi akibatnya, siapkan strateginya, kurangi risikonya, kita siap untuk selamat, budayakan sadar bencana, kita jaga alam dan alam jaga kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *