Bantah Soal Pungli, Orang Tua Siswa SD Maliambao Cerita Soal Perjuangan Kepsek

Minahasa Utara65 Dilihat

Penulis: Ficky
Narasione.com, Minut-Diisukan tarik pungutan liar (Pungli), Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Maliambao, Likupang Barat, Minahasa Utara (Minut) mengaku menunjang penuh kegiatan ekstra kurikuler siswa-siswinya.

Buktinya, saat pelaksanaan kegiatan pramuka tingkat sekolah dasar berupa Orientasi Majelis Gugus Kwarcab Minut, yang digelar di aula pendopo Pemkab Minut yang dibuka langsung Bupati Joune Ganda pada Rabu (10/10) 2023 pagi, Suratman turun langsung mendampingi siswa-siswinya yang berjumlah 14 orang dari kelas 6 dalam mengikuti berbagai kegiatan pramuka yang berlangsung selama 3 hari tersebut.

Bahkan saking pedulinya, Kepsek Suratman dan guru-guru pendamping merogoh kantung pribadi untuk memenuhi kebutuhan siswa selama 3 hari kegiatan.
“Sudah menjadi tanggungjawab kami guru-guru, mendampingi dan menunjang kegiatan siswa demi pembentukan karakter mereka. Kegiatan pramuka adalah satu dari kegiatan ekstra kurikuler yang sangat dibutuhkan siswa,” ujar suratman kepada media ini, Sabtu (14/10).

Disinggung soal adanya pengumpulan uang sebesar Rp20 ribu oleh siswa yang ikut kegiatan pramuka, Kepsek Suratman tak membantahnya.
Kepsek mengakui hal tersebut, menurut dia uang sebesar Rp 20 ribu itu bukam untuk dirinya dan guru-guru, namun digunakan untuk memenuhi kebutuhan 14 orang siswa yang mengikuti kegiatan pramuka selama 4 hari.

“Tak ada pungli, 20 ribu itu dikumpul oleh 14 siswa. Rinciannya 20 x 14 sebanyak Rp 280 ribu. Dan uang sebenyak Rp280 ribu itu digunakan membeli kebutuhan siswa selama kegiatan, bahkan 3 hari biaya yang dikeluarkan itu melebihi 280 ribu tetapi sebanyak Rp 314 ribu. Jadi punglinya dimana? Kami akan lakukan terbaik untuk siswa,” katanya.

Tidak hanya itu, Suratman pun merinci secara gamblang apa-apa yang dibelikan untuk memenuhi kebutuhan siswa selama 3 hari karena mereka menginap di dekat lokasi kegiatan. Yakni, pada 11 Oktober pagi pukul 06.00 WITA, dirinya dan guru pergi berbelanja ke pasar Airmadidi, adapun bahan yang dibelikan, Telur 2 baki dengan harga Rp 114.00. 3 ikat batang bawang Rp15 ribu 3 ikat sayur kangkung 12 ribu 1 kilo gula pasir 15 ribu, Kopi bubuk 2 bungkus besar 12 ribu, 1 kotak Teh celup 6 ribu dan belanja air untuk MCK selama 3 hari 100.000 serta blanja air minum kemasa 2 dos 40.000.

“Memang masih menggunakan dana pribadi dan kumpulan dana dari siswa untuk siswa, karena kegiatan pramuka belim dianggarkan tahun ini. Baru akan dianggarkan pada tahun depan oleh sekolah,” jelasnya.

Atas dana sebesar Rp 20 ribu yang dikumpul oleh siswa di SD Inpres Maliambao, rupanya didukung oleh Debora Saol salah satu orang tua siswa yang anaknya mengikuti kegiatan Pramuka.

Menurut Debora Saol, uang Rp 20 ribu yang dikumpul para siswa SD Inpres Maliambao untuk kegiatan pramuka selama 3 hari di kantor bupati, sangatlah kurang. Harusnya perorang siswa mengumpul Rp 100 ribu untuk memenuhi kebutuhan siswa.

“Saya mendampingi langsung anak saya selama 3 hari ikut kegiatan pramuka, jika melihat apa yang dibutuhkan siswa termasuk konsumsi mereka selama 3 hari itu tak sebanding dengan uang 20 ribu yang mereka kumpul. Dan uang yang mereka kumpul.itu untuk mereka bukan untuk Kepsek atau Guru,” kata ibu Debora.

Debora juga berterima kasih, sebab selama kegiatan pramuka, anaknya bersama siswa lain yang berjumlah 14 orang menginap di perumahan Agape.

“Kami sebagai orang tua bersyukur, Kepsek SD Maliambao memfasilitasi anak-anak kami menginap di rumah mereka selama anak-anak kami ikut kegiatn pramuka. Jadi tak ada pungli apa pun oleh sekolah,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *