Berkedok Kesepakatan, Dugaan Pungli di SDN Tumaluntung Tuai Sorotan

Minahasa Utara139 Dilihat

Penulis: Ficky
Narasione.com, Minut-Berbagai inovasi bantuan dikucurkan Pemerintah Pusat demi kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di bidang Pendidikan. Hal ini dilakukan Presiden Joko Widodo guna membantu seluruh Anak di Indonesia yang kurang mampu agar tidak putus sekolah.

Sayangnya, bantuan didunia pendidikan kerap kali dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab, dengan menerapkan aksi tidak terpuji seperti modus pungutan liar mengatasnamakan kesepakatan bersama.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara beberapa pekan terakhir. pungutan Liar (Pungli) masih marak dalam dunia pendidikan.

Salah satu orang tua murid di Sekolah Dasar (SD) Negeri Tumaluntung, kepada media ini menyampaikan keluhan atas dugaan pungutan liar yang dialaminya.

“Setiap siswa diharuskan membayar Rp 100 ribu untuk memenuhi hasil kesepakatan yang disepakati pihak sekolah, bersama orang tua murid melalui komite sekolah,” kata Orang Tua Murid yang meminta namanya tidak dimediakan.

Kesepakatan yang dibuat lanjutnya, terkait pelaksanaan lomba antar kelas di SDN Tumaluntung dalam rangka memperingati perayaan 17 Agustus.
“Karena ada pelaksanaan lomba antara kelas, maka setiap siswa diminta membayar Rp 100 ribu.

Bagaimana dengan kami keluarga tidak mampu dan tidak berkesempatan hadir saat kesepakatan tersebut disetujui? Ya, kalau orang tua murid pekerjaannya Anggota dewan mungkin tidak komplain dengan hal ini, tapi bagaimana dengan kami? Apakah ini tidak masuk kategori pungli, karena harus dibebankan kepada siswa, bahkan diminta deadlinenya tanggal 13 Oktober 2023 dimana momentumnya tidak lagi pada bulan agustus,” keluhnya sembari menambahkan, diera kepemimpinan Kepala sekolah sebelumnya untuk kegiatan-kegiatan sekolah seperti ini tidak ada permasalahan.

Sementara itu Kepsek SDN Tumaluntung Yunike Paulus, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan menampik adanya informasi terkait pungutan liar tersebut.

“Tidak ada pungutan, informasi yang beredar itu tidak benar. Saya sudah konfirmasi kepada seluruh guru yang ada di sekolah ini,” katanya seraya mengumpulkan seluruh guru disekolah untuk dimintai keterangan.

“Tidak ada pungutan, coba pak silahkan diperiksa WhatsApp grup kami, kalau ada chatingan seperti itu,” pekik Guru lainnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *